AMANAH sebagai Program Strategis Pemerintah Lahirkan Potensi Pemuda Harapan Masa Depan Industri Daerah

Teuku Arief

Kontributor Amanah News

18 Aug 2024 22:06 WIB - Total Views 3.90 Rb

Program Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (Amanah) gelar One Day Class Content

Oleh: Madi Al-Hadi
Oleh: Muhlisin Sany *)

Aceh memiliki potensi besar dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Dalam rangka mendorong inovasi dan kreativitas pemuda Aceh, Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH), sebuah organisasi yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, telah menginisiasi serangkaian program pelatihan dan pengembangan UMKM yang bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pengusaha sukses.

Program pelatihan yang diselenggarakan oleh AMANAH ini mencakup berbagai aspek penting dalam pengembangan UMKM, mulai dari manajemen bisnis, pemasaran digital, hingga inovasi produk. Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga menyediakan kesempatan bagi para peserta untuk mempraktikkan keterampilan melalui simulasi bisnis dan proyek nyata. Dengan demikian, para pemuda Aceh dapat lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam dunia usaha yang semakin kompetitif.

Pada 13-14 Agustus kemarin, AMANAH menyelenggarakan pelatihan kerajinan tangan bagi warga di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Para peserta dilatih untuk berkembang dan berinovasi dalam produksi maupun pemasaran. Salah seorang perajin lokal, Fitriani, menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan banyak manfaat bagi para pengrajin. Fitriani juga mengungkapkan rasa syukurnya karena pelatihan ini memberi kesempatan untuk bersaing dengan produk-produk unggulan lain.

Pelatihan AMANAH ini berlangsung di sebuah pusat kerajinan tangan yang terletak di Desa Garot, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie yang sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan tangan khas Aceh. Produk-produk kerajinan tangan yang dihasilkan oleh pengrajin di daerah ini meliputi tas, dompet, payung, sarung bantal, pakaian adat, serta berbagai bordiran benang emas. Selain itu, juga memproduksi kopiah khas Aceh, atau yang dikenal dengan nama meuketop, dan berbagai kerajinan lainnya.

Fitriani juga menambahkan bahwa kehadiran AMANAH sangat membantu dalam mengekspos produk-produk kerajinan tangan yang selama ini hanya dikenal di daerah pelosok. Maka dari itu, kehadiran AMANAH menjadi harapan masyarakat untuk bisa membantu mempromosikan produk-produk kerajinan tangan ke pasar yang lebih luas.

Selain pelatihan, AMANAH juga tentu mendukung pengembangan UMKM dengan menyediakan akses ke jaringan pemasaran dan pembiayaan. Hal ini bertujuan untuk membantu para pengusaha muda dalam memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal di tingkat nasional maupun internasional. Dengan dukungan ini, diharapkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Aceh dapat tumbuh dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah.

Inisiatif ini mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah daerah dan komunitas bisnis di Aceh karena melihat program AMANAH sebagai langkah strategis dalam memanfaatkan potensi pemuda Aceh dan memperkuat perekonomian lokal melalui pengembangan UMKM.

Beberapa inisiatif AMANAH dalam pengembangan UMKM di Aceh adalah dengan mengadakan berbagai seminar pengembangan UMKM di sejumlah wilayah di Aceh. Dengan fokus pada peningkatan kreativitas dan produktivitas, AMANAH menyasar kalangan mahasiswa dan masyarakat untuk menumbuhkan semangat berwirausaha yang tangguh dan inovatif.

Serangkaian seminar ini digelar di berbagai kabupaten, termasuk Aceh Selatan, dengan tema sentral “Membangun Bisnis Kreatif.” AMANAH mengundang sejumlah tokoh berpengaruh di bidang ekonomi dan bisnis sebagai pemateri, seperti Yuliana Irvana Rasyidi, Novita Rosmita, dan Yusra. Seminar dirancang untuk memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya mentalitas yang kuat, inovasi dalam bisnis, serta strategi pemasaran yang efektif.

Ketua TP PKK Aceh Selatan Yuliana Irvana Rasyisi, menegaskan bahwa pendapatan UMKM di Aceh perlu ditingkatkan secara signifikan untuk mencapai target produktivitas yang lebih tinggi. Dalam setiap seminar, Yuliana selalu mengingatkan pentingnya bagi masyarakat Aceh untuk mampu bersaing secara ekonomi dengan wilayah lain. Selani itu, mengajak para mahasiswa untuk terus mengasah kemampuan kreatif dan produktif.

AMANAH juga memperluas inisiatif dan dampaknya melalui program seminar “Nextgen UMKM, Visionaries for Lhokseumawe.” Seminar ini bertujuan untuk mendorong penerapan teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing UMKM di pasar global. Kegiatan ini mencerminkan komitmen AMANAH dalam mendukung generasi muda di Kota Lhokseumawe agar lebih berdaya dalam mewujudkan efisiensi dan daya saing UMKM, sesuai dengan salah satu pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu “pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.”

Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe, T. Sofianus menekankan pentingnya sinergi antara elemen pemerintah dan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan ekonomi di Kota Lhokseumawe melalui sektor UMKM. Sofianus juga menyatakan bahwa forum yang diinisiasi oleh AMANAH seperti ini mampu menciptakan inovasi dan membuka akses UMKM ke pasar global, sehingga meningkatkan daya saing produk lokal.

AMANAH, sebagai lembaga yang menjadi wadah bagi pelaku UMKM, industri kreatif, dan pemuda di Aceh, terus berupaya memperkuat ekosistem bisnis dan ekonomi di provinsi ini melalui berbagai program positif. Dengan fokus pada inovasi dan sinergi, AMANAH berharap dapat meningkatkan daya saing UMKM Aceh di pasar global serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

*) Pegiat UMKM asal Aceh

Aceh Youth Creative Hub (AYCH) atau Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) sebagai salah satu program strategis unggulan pemerintah melalui inisiasi Badan Intelijen Negara (BIN) berhasil melahirkan potensi para pemuda selaku harapan masa depan untuk perkembangan dan kemajuan industri daerah.

Dengan berbagai macam bekal melalui didikan dan pelatihan dalam AMANAH, para pemuda tersebut bisa semakin mengembangkan semua bakat yang mereka miliki bahkan di berbagai bidang. Hal tersebut akan sangat berdampak untuk peningkatan kemajuan industri daerah di masa depan.

Karena ke depannya, seluruh dunia akan semakin bersaing dengan sangat ketat, sehingga para pemudanya harus memiliki kualitas dan kapabilitas sebagai sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing tinggi untuk tidak tertinggal dan mampu menghadapi berbagai tantangan demi kemajuan industri daerahnya. Melalui AMANAH sebagai salah satu program strategis pemerintah, seluruh hal tersebut bukan tidak mungkin akan terealisasi.

Sebagai salah satu contoh bagaimana langkah konkret program tersebut untuk meningkatkan potensi dan kualitas para pemuda menjadi masa depan cerah bagi harapan industri daerahnya, yakni pelaksanaan kompetisi bernyanyi Meusaho Lam Nada.

Salah seorang juri dalam ajang tersebut, Nazar Apache menilai bahwa sejauh ini lomba yang AMANAH selenggarakan memang telah berhasil melahirkan berbagai macam potensi besar dari para pemuda setempat.

Tidak tanggung-tanggung, bahkan berkat berbagai kegiatan positif yang berlangsung melalui inisiasi program unggulan dan strategis pemerintah itu, terdapat banyak bakat baru yang kemudian muncul ke permukaan dan menjadi sebuah cahaya harapan yang sangat bagus untuk industri Aceh ke depannya.

Termasuk juga, dalam kompetisi bernyanyi yang AMANAH laksanakan itu, sangat membantu untuk menyalurkan kreativitas para generasi muda awal wilayah berjuluk Negeri Rencong tersebut, sehingga mereka mendapatkan fasilitas yang sangat memadai dalam rangka mengeluarkan karyanya secara profesional.

Oleh karena itu, bagaimana peranan program strategis pemerintah melalui inisiasi lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan tersebut dalam mengembangkan potensi para generasi muda di Aceh memang sangat signifikan.

Lantaran peranan nyata yang berdampak sangat positif bagi pengembangan minat dan bakat serta potensi anak muda itu, menjadikan banyak pihak kemudian mendukung penuh dan mengharapkan supaya program unggulan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa terus berlangsung dan berkesinambungan.

Program tersebut merupakan jawaban konkret dari seluruh mimpi anak muda dari wilayah berjuluk Serambi Mekkah itu karena selama ini mereka sudah cukup lama merindukan adanya ruang kreatif, yang ternyata AMANAH hadir untuk membuka seluruh kesempatan dan memberikan fasilitas sangat nyata.

Sementara itu, Kepala Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK), Dr. Syaifullah Muhammad menyatakan bahwa hadirnya program unggulan dan strategis dari pemerintah melalui inisiasi BIN tersebut telah mendatangkan berbagai macam fasilitas yang sangat lengkap sehingga bukan tidak mungkin mampu menjadi penggerak ekonomi baru di Aceh.

AMANAH memang sudah sangat banyak membantu para generasi muda dalam berbagai bidang, termasuk bisnis rintisan atau startup yang bisa menjadi semakin berkembang. Dengan adanya gedung multifungsi itu, mereka semua dapat saling belajar dan berkembang di banyak bidang seperti kreatif, riset dan teknologi, kewirausahaan, industri kreatif, pendidikan, literasi, budaya juga bahasa.

Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat memang memiliki banyak sekali fasilitas yang memadai, lengkap dan modern untuk menunjang kemandirian para pemuda daerah. Setidaknya terdapat 9 area seperti gedung multifungsi, gedung utama, asrama putra dan putri, musholla, bangunan rumah kaca, penyulingan, ground water tank hingga rumah genset.

Bukan hanya memberikan fasilitas berupa infrastruktur atau sarana yang memadai saja, namun AMANAH juga menggelar berbagai macam pelatihan untuk peningkatan kemandirian, kompetensi hingga profesionalisme mereka sebagai pelaku usaha atau pengusaha muda.

Sehingga nantinya para anak muda Negeri Rencong bisa mengelola dan memasarkan semua produk secara digital, termasuk memanfaatkan perkembangan teknologi dalam pengembangan usaha mereka.

Langkah lain AMANAH untuk menjadikan para pemuda sebagai harapan masa depan industri daerah yakni adanya pelatihan yang mengasah skill inovasi dan pemasaran para pelaku kerajinan tangan.

Menurut Fitriani, salah satu peserta pelatihan bahwa hadirnya bimbingan dari program unggulan strategis pemerintah inisiasi BIN itu berdampak pada peningkatan daya saing [ara pengrajin lokal di Aceh.

Karena sejauh ini produk yang mereka olah masih belum maksimal di pasaran, namun semenjak kedatangan AMANAH, maka mampu semakin mempromosikan seluruh produk masyarakat ke pasar yang lebih luas lagi.

Memang, AMANAH sebagai salah satu program strategis unggulan pemerintah di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo melalui insiasi Badan Intelijen Negara berhasil untuk terus melahirkan potensi para pemuda setempat sehingga mereka bisa menjadi harapan bagi masa depan cerah industri daerah.

*) Mahasiswa Aceh Tinggal di Surakarta

Tag

Bagikan Artikel

Mari Berdiskusi Bersama Kami